Dalam beberapa tahun terakhir, tren investasi global telah bergerak menuju sustainability (keberlanjutan).
Salah satu instrumen yang mencerminkan arah ini adalah green bond atau obligasi hijau – obligasi yang digunakan untuk mendanai proyek-proyek yang berdampak positif bagi lingkungan.
Bagi investor yang peduli terhadap isu perubahan iklim dan ingin mendukung pembangunan berkelanjutan, green bond menjadi pilihan investasi yang etis, strategis, dan relevan.
Lalu, apa sebenarnya green bond itu? Apa manfaatnya bagi investor dan bumi? Dan bagaimana perkembangannya di Indonesia? Mari kita ulas lengkap!
Apa Itu Green Bond?
Green bond adalah obligasi yang dananya secara khusus digunakan untuk mendanai proyek ramah lingkungan, seperti:
- Energi terbarukan (surya, angin, air)
- Pengelolaan air dan limbah
- Transportasi berkelanjutan
- Bangunan hijau (green building)
- Reforestasi atau konservasi
Green bond memiliki struktur mirip obligasi konvensional – termasuk tenor, kupon, dan jatuh tempo – namun dibedakan oleh tujuan penggunaannya yang harus sesuai dengan kriteria prinsip obligasi hijau (Green Bond Principles) dari ICMA (International Capital Market Association).
Keuntungan Green Bond: Bagi Investor dan Lingkungan
Manfaat bagi Lingkungan
- Mendukung proyek yang mengurangi emisi karbon
- Mendorong transisi energi dari fosil ke terbarukan
- Meningkatkan ketahanan lingkungan kota dan desa
- Membangun masa depan yang berkelanjutan untuk generasi mendatang
Manfaat bagi Investor
- Memberikan imbal hasil tetap (kupon) seperti obligasi biasa
- Cocok untuk ESG investing (Environmental, Social, Governance) yang makin diminati global
- Memberikan nilai moral dan reputasi – baik untuk investor individu maupun institusi
- Beberapa negara memberi insentif pajak bagi pembeli green bond
Perkembangan Green Bond di Dunia
Sejak pertama kali diterbitkan oleh World Bank dan European Investment Bank pada tahun 2007–2008, green bond tumbuh pesat:
- Global Issuance pada 2023 telah melampaui $500 miliar menurut Climate Bonds Initiative.
- Negara-negara seperti Prancis, Jerman, Swedia, dan Cina adalah penerbit terbesar.
- Korporasi besar seperti Apple, Toyota, dan Starbucks juga menerbitkan green bond sebagai bentuk komitmen mereka terhadap keberlanjutan.
Green Bond di Indonesia: Semakin Diminati
Indonesia menjadi negara pertama di dunia yang menerbitkan Green Sukuk pada 2018 – menggabungkan prinsip keuangan syariah dengan pembiayaan hijau.
Ini merupakan langkah besar dalam membuktikan bahwa keuangan ramah lingkungan bisa kompatibel dengan pasar negara berkembang dan prinsip Islam.
Contoh Penerbitan Green Bond/Sukuk di Indonesia:
- Green Sukuk Ritel (ST006, ST007)
– Ditawarkan kepada investor ritel melalui mitra distribusi online.
– Dana digunakan untuk proyek hijau seperti energi terbarukan dan irigasi ramah lingkungan. - Obligasi Hijau oleh PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI)
– Digunakan untuk proyek transportasi ramah lingkungan dan pengelolaan limbah. - Green Bond PLN dan BRI (rencana dan inisiatif)
– Untuk mendukung transisi energi listrik dan pembiayaan proyek hijau UMKM.
Syarat dan Kriteria Green Bond
Agar suatu obligasi dikategorikan sebagai green bond, penerbit wajib mengikuti Green Bond Principles, termasuk:
- Use of Proceeds: Dana harus digunakan untuk proyek hijau
- Project Evaluation and Selection: Ada proses penilaian dampak lingkungan
- Management of Proceeds: Transparansi pengelolaan dana
- Reporting: Laporan berkala atas penggunaan dan dampak proyek
Beberapa penerbit juga mendapat verifikasi dari pihak ketiga seperti CICERO atau Sustainalytics untuk meningkatkan kredibilitas.
Cara Investasi Green Bond
Untuk investor ritel, saat ini green bond tersedia dalam bentuk:
- Green Sukuk Ritel (ST series): Bisa dibeli online mulai Rp1 juta
- Reksa Dana Pendapatan Tetap ESG: Mengandung portofolio obligasi hijau
- Green Bond Korporasi (jika tersedia di pasar sekunder melalui sekuritas)
Langkah-langkah:
- Buka akun di mitra distribusi atau sekuritas yang menawarkan green bond
- Perhatikan masa penawaran, kupon, tenor, dan tujuan proyek
- Pantau kinerja serta laporan dampak lingkungan tahunan dari penerbit
Tantangan dan Prospek Green Bond di Masa Depan
Tantangan:
- Belum semua proyek hijau memiliki standar yang terverifikasi
- Kurangnya edukasi pasar terhadap instrumen berkelanjutan
- Likuiditas pasar green bond belum setinggi obligasi konvensional
Prospek:
- Pemerintah Indonesia berkomitmen terus menerbitkan green sukuk tahunan
- Global trend ESG investing mendorong lebih banyak emiten masuk ke green finance
- Bank Indonesia dan OJK mendukung pengembangan Pasar Keuangan Berkelanjutan
Green bond bukan sekadar instrumen keuangan – ini adalah bentuk kontribusi nyata terhadap penyelamatan lingkungan.
Melalui obligasi hijau, Anda bisa mendapatkan imbal hasil stabil sambil mendanai proyek-proyek yang membuat bumi lebih bersih, hijau, dan sehat.
Bagi investor yang peduli terhadap masa depan planet ini, green bond adalah langkah investasi yang tepat: bermanfaat secara finansial, bermakna secara moral.