Tarik Tunai Pakai Kartu Kredit? Waspadai 5 Risikonya!

Aditya

Tarik Tunai Pakai Kartu Kredit Waspadai 5 Risikonya!
Foto: Thananit_S/Envato Elements

Temukan berbagai risiko yang perlu Anda waspadai saat melakukan tarik tunai menggunakan kartu kredit, agar keputusan finansial Anda tetap aman dan bijak.

Menggunakan kartu kredit untuk tarik tunai mungkin tampak seperti solusi cepat dalam keadaan darurat. Namun, ada berbagai risiko yang perlu diperhatikan sebelum Anda memutuskan untuk melakukan tarik tunai dengan kartu kredit.

Risiko ini bisa berdampak pada keuangan Anda secara keseluruhan jika tidak dikelola dengan baik. Artikel ini akan membahas 5 risiko utama yang harus Anda waspadai saat menggunakan kartu kredit untuk tarik tunai, sehingga Anda dapat membuat keputusan finansial yang lebih bijak dan aman.

Risiko dari Penarikan Tunai Menggunakan Kartu Kredit

Menggunakan fitur tarik tunai pada kartu kredit memang dapat memberikan kemudahan akses ke dana kontan saat darurat, namun ada beberapa risiko signifikan yang perlu dipertimbangkan untuk menghindari dampak finansial jangka panjang yang negatif.

1. Potensi Beban Finansial yang Berat

Tarik tunai menggunakan kartu kredit sering kali dianggap sebagai solusi cepat untuk kebutuhan dana mendesak, namun keputusan ini dapat berakhir sebagai beban finansial yang berat.

Saat Anda melakukan tarik tunai, jumlah yang ditarik akan langsung ditambahkan ke saldo utang Anda, yang sering kali dikenakan bunga yang lebih tinggi dibandingkan dengan pembelian biasa.

Bunga ini mulai terakumulasi sejak hari transaksi dan terus bertambah hingga lunas, membuat total utang Anda meningkat secara signifikan.

2. Risiko Pembengkakan Tagihan

Tarik tunai dapat memicu pembengkakan tagihan yang sulit dikontrol, terutama jika Anda hanya mampu melakukan pembayaran minimum setiap bulan. Pembayaran minimum biasanya hanya cukup untuk menutupi bunga bulanan, dan tidak banyak mengurangi prinsipal utang.

Ini berarti utang Anda bisa terus bertambah karena akumulasi bunga, menjadikan kondisi finansial Anda semakin terbebani.

Untuk menghindari situasi ini, sangat disarankan bagi pemegang kartu kredit untuk menggunakan kartu secara bijaksana dan membatasi penggunaan fitur tarik tunai, yang idealnya hanya untuk situasi darurat saja.

3. Larangan dan Risiko Tindakan Ilegal dalam Tarik Tunai Kartu Kredit

Larangan dan Risiko Tindakan Ilegal dalam Tarik Tunai Kartu Kredit
Foto: Towfiqu98/Envato Elements

Tarik tunai menggunakan kartu kredit adalah tindakan yang secara tegas dilarang oleh pemerintah Indonesia melalui regulasi Bank Indonesia. Larangan ini diterapkan karena beberapa alasan yang berkaitan dengan risiko finansial dan keamanan.

Pertama, transaksi tarik tunai kartu kredit memiliki potensi yang tinggi untuk meningkatkan risiko kredit macet. Hal ini terjadi karena transaksi tersebut menambah beban utang pada pemegang kartu tanpa ada jaminan pengembalian yang pasti, sehingga memperburuk profil kredit individu tersebut.

Alasan kedua larangan ini adalah untuk mencegah kegiatan pencucian uang. Tarik tunai dapat digunakan sebagai alat untuk mengubah uang ilegal menjadi ‘bersih’, dengan memasukkan uang tersebut kembali ke dalam sistem perbankan melalui cara yang tampak sah.

Selain itu, tindakan ini juga meningkatkan risiko tindakan ilegal lainnya yang dapat merugikan baik pemilik kartu maupun integritas sistem keuangan.

Pemerintah dan regulator keuangan seperti Bank Indonesia melihat tindakan ini sebagai langkah yang perlu untuk melindungi konsumen dan menjaga stabilitas sistem keuangan dari praktik-praktik yang berpotensi merugikan.

4. Kredit Macet dan Dampaknya Terhadap Skor Kredit

Salah satu risiko signifikan dari terlalu sering menggunakan tarik tunai kartu kredit adalah potensi kredit macet. Jika tagihan yang terakumulasi dari tarik tunai menjadi terlalu tinggi, pemegang kartu mungkin kesulitan untuk melakukan pembayaran.

Hal ini dapat berujung pada kredit macet, yang secara langsung akan mempengaruhi skor kredit. Sebuah skor kredit yang buruk tidak hanya mencerminkan histori finansial yang tidak sehat, tetapi juga dapat memasukkan individu tersebut ke dalam daftar hitam regulasi, seperti tercatat dalam Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Ini mengakibatkan kesulitan yang signifikan saat ingin mengajukan pinjaman baru atau kredit di bank lain, membatasi akses finansial di masa depan.

5. Risiko Pencucian Uang

Tarik tunai kartu kredit juga rawan disalahgunakan untuk aktivitas ilegal seperti pencucian uang. Metode ini dapat dimanfaatkan oleh individu atau kelompok untuk memindahkan uang ilegal melalui sistem keuangan dengan cara yang tampak sah.

Dengan menarik tunai dari kartu kredit, dana tersebut kemudian dapat didepositkan kembali ke dalam sistem perbankan sebagai “uang bersih”.

Selain itu, melakukan tarik tunai di merchant tertentu juga meningkatkan risiko pencurian identitas, penyalahgunaan data, serta pembobolan rekening atau kredit. Praktik ini tidak hanya membahayakan pemegang kartu, tetapi juga dapat merugikan institusi keuangan dan merusak integritas sistem keuangan.

Mengetahui risiko yang terkait dengan tarik tunai menggunakan kartu kredit adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan keuangan Anda. Dengan memahami dan mewaspadai 5 risiko utama yang telah dibahas, Anda dapat menghindari jebakan finansial yang merugikan.

Semoga informasi ini bermanfaat dan membantu Anda dalam mengambil keputusan finansial yang lebih bijak. Jangan lupa untuk berbagi artikel ini dengan teman dan keluarga agar mereka juga dapat lebih berhati-hati dalam menggunakan kartu kredit. Tetap waspada dan kelola keuangan Anda dengan cerdas!

Rekomendasi

Bagikan:

Tags