Mengapa UMKM Perlu Punya Strategi Marketing Mix?
Banyak pelaku UMKM terjebak dalam rutinitas jualan tanpa strategi yang jelas. Padahal, dengan menyusun marketing mix (atau dikenal juga sebagai strategi 4P: Product, Price, Place, Promotion), UMKM bisa naik kelas dan bersaing di pasar lokal dengan lebih efektif.
Strategi ini bukan cuma untuk perusahaan besar lho – UMKM juga bisa menerapkannya dengan cara yang simpel tapi berdampak.
Apa Itu Marketing Mix? Yuk Kenalan Lebih Dalam!
Marketing Mix atau dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai bauran pemasaran, adalah strategi dasar yang digunakan oleh bisnis untuk menjual produk atau layanan mereka secara efektif.
Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh Neil Borden dan kemudian disederhanakan menjadi 4P oleh E. Jerome McCarthy, yaitu:
- Product (Produk)
- Price (Harga)
- Place (Tempat/Distribusi)
- Promotion (Promosi)
Keempat elemen ini harus saling melengkapi dan bekerja secara sinergis agar bisa:
- Menarik perhatian konsumen,
- Memenuhi kebutuhan pasar,
- Meningkatkan penjualan,
- Dan membangun merek yang kuat.
Buat pelaku UMKM, marketing mix ibarat fondasi strategi usaha yang wajib dipahami dan diterapkan – karena dengan pendekatan ini, kamu bisa lebih mudah menyesuaikan produk dan layananmu dengan kebutuhan pasar lokal.
Panduan Praktis Membuat Strategi Marketing Mix untuk UMKM
1. Product (Produk): Tawarkan Solusi Nyata, Bukan Sekadar Barang
Produk adalah inti dari bisnis. Kalau produk kamu biasa saja dan tidak punya nilai lebih, konsumen akan cepat pindah ke kompetitor.
Tips praktis:
- Kenali kebutuhan konsumen lokal. Apakah mereka butuh camilan sehat? Produk eco-friendly? Produk unik khas daerah?
- Fokus pada keunggulan produk: Misalnya, tanpa bahan pengawet, rasa autentik, packaging eco-friendly, atau kualitas handmade.
- Kembangkan varian: Misalnya, rasa pedas untuk daerah yang suka makanan kuat bumbu atau kemasan kecil untuk segmen pelajar.
- Storytelling produk: Ceritakan asal-usul produk, siapa yang membuatnya, dan kenapa produk ini layak dibeli.
Contoh konkret:
Jualan keripik pisang? Kamu bisa tambahkan cerita bahwa keripik ini dibuat dari pisang kepok organik dari petani lokal di desa X. Cerita ini bikin produk kamu punya emosi dan nilai lokal yang kuat.
2. Price (Harga): Murah Itu Bagus, Tapi Tepat Lebih Penting

Penetapan harga bukan cuma soal murah atau mahal, tapi tentang nilai yang dirasakan pelanggan dibanding harga yang dibayarkan.
Tips praktis:
- Riset pasar lokal: Bandingkan harga kompetitor di sekitarmu.
- Tentukan segmen target: Menengah ke bawah, menengah, atau premium? Ini akan sangat menentukan harga jual.
- Pakai strategi harga kreatif:
- Bundling: Beli 2 gratis 1.
- Diskon musiman: Jelang Lebaran atau tahun ajaran baru.
- Loyalty program: Beli 10x, gratis 1.
Catatan:
Kalau produk kamu memang punya nilai lebih, jangan takut pasang harga sedikit lebih tinggi. Asal dijelaskan dengan baik, konsumen akan menghargai kualitas, bukan sekadar cari murah.
3. Place (Tempat/Distribusi): Mudahkan Konsumen Mendapatkan Produkmu
Tempat di sini bukan hanya soal toko fisik, tapi cara dan saluran distribusi agar produkmu sampai ke tangan konsumen dengan cara yang paling praktis.
Tips praktis:
- Jualan langsung: Di rumah, toko sendiri, pasar, atau bazar lokal.
- Titip jual: Di toko kelontong, warung makan, atau kafe lokal.
- Online channel:
- Marketplace: Tokopedia, Shopee, Lazada, Bukalapak.
- Social commerce: TikTok Shop, Facebook Marketplace, Instagram Shop.
- Kolaborasi komunitas lokal: Misalnya, ikut komunitas UMKM dan saling bantu promosi.
Bonus ide:
Gunakan layanan antar via ojek online seperti GrabExpress atau GoSend agar konsumen bisa beli dari rumah. Bahkan bisa dijadikan keunggulan promosi, lho!
4. Promotion (Promosi): Buat Konsumen Kenal, Suka, dan Beli
Promosi adalah cara kamu memperkenalkan produk dan mengajak orang membeli. Tapi, zaman sekarang promosi harus kreatif dan tepat sasaran – bukan asal teriak.
Tips praktis:
- Manfaatkan media sosial:
- Instagram & TikTok: Untuk visual dan video menarik.
- Facebook: Untuk komunitas dan kalangan usia lebih dewasa.
- WhatsApp: Untuk penawaran langsung ke pelanggan setia.
- Gunakan konten: Video behind the scene, testimoni pelanggan, tips penggunaan produk, dll.
- Offline promotion: Banner toko, flyer digital, stiker kemasan, atau bahkan dari mulut ke mulut.
- Event lokal: Ikut festival kuliner, pameran UMKM, lomba-lomba daerah.
Tips jitu:
Minta pelanggan buat review atau testimoni, lalu posting ulang di akun bisnismu. Cara ini membangun kepercayaan dan lebih meyakinkan calon pembeli.
Kombinasikan 4P Jadi Strategi yang Saling Mendukung
Contoh: Produk kamu adalah sambal rumahan khas daerah.
- Product: Sambal dengan cita rasa unik, tanpa bahan pengawet.
- Price: Rp20.000, harga bersahabat dan sesuai dengan kualitas.
- Place: Dijual di warung makan, bazar, dan via marketplace.
- Promotion: Promosi lewat Instagram dengan video cara makan sambal + testimoni pelanggan.
Kombinasi ini bisa banget bikin konsumen penasaran dan akhirnya jadi pelanggan loyal!
Marketing mix itu bukan teori ribet, tapi panduan sederhana buat kamu pelaku UMKM menyusun strategi yang fokus, terukur, dan berdampak besar.
Dengan memahami kebutuhan pasar lokal dan menyusun 4P yang tepat, kamu bisa memperkuat posisi brand kamu dan meningkatkan penjualan secara konsisten.
Ingat: Kunci sukses UMKM bukan di seberapa besar modalmu, tapi seberapa pintar kamu menyusun strategi yang tepat sasaran.







