Kredit Pemilikan Rumah (KPR) nggak cuma buat rumah tapak aja, lho! Kamu juga bisa menggunakan KPR untuk beli unit apartemen, terutama buat kamu yang tinggal di kota besar dan butuh hunian praktis, modern, dan strategis.
Tapi tahukah kamu kalau ternyata KPR apartemen punya syarat dan skema yang sedikit berbeda dari rumah tapak?
Yuk, kita bahas secara lengkap perbedaan, syarat khusus, dan hal-hal yang perlu kamu pertimbangkan sebelum ajukan KPR apartemen!
Apa Itu KPR Apartemen?
Secara sederhana, KPR apartemen adalah fasilitas pembiayaan dari bank untuk membeli unit apartemen.
Mirip seperti KPR rumah tapak, kamu bisa mencicil harga unit apartemen dalam jangka waktu tertentu, biasanya hingga 15–20 tahun.
Namun karena karakteristik apartemen berbeda dari rumah tapak (misalnya status hak milik, bangunan bertingkat, hingga lokasi), maka prosesnya pun punya beberapa penyesuaian.
Perbedaan KPR Apartemen dan Rumah Tapak
Aspek | KPR Apartemen | KPR Rumah Tapak |
---|---|---|
Status kepemilikan | Hak Milik atas Satuan Rumah Susun (HMSRS) | Sertifikat Hak Milik (SHM) atau Hak Guna Bangunan (HGB) |
Jangka waktu KPR | Maks. 15–20 tahun (tergantung usia bangunan) | Maks. 25 tahun |
Biaya tambahan | Biaya maintenance/IPL bulanan lebih tinggi | Relatif lebih rendah |
Legalitas | Perlu IMB dan Sertifikat Layak Fungsi (SLF) gedung | IMB per rumah |
Developer | Umumnya high-rise developer, perlu legalitas tambahan | Developer biasa atau perorangan |
Survei lokasi | Biasanya lokasi strategis, tapi akses bisa jadi terbatas | Akses lebih fleksibel |
Syarat Khusus Pengajuan KPR Apartemen
1. Status Legalitas Proyek Harus Jelas
Pastikan developer sudah mengantongi izin seperti:
- IMB (Izin Mendirikan Bangunan)
- SLF (Sertifikat Laik Fungsi)
- SHGB induk
- Izin prinsip KPA dari bank
Jika apartemen belum selesai dibangun, pastikan proyeknya terdaftar di bank rekanan developer untuk pengajuan KPA (Kredit Pemilikan Apartemen).
2. Unit Sudah Layak Huni
Bank hanya akan mencairkan pinjaman jika unit siap huni atau progress-nya memadai. Unit yang masih dalam tahap “pemasaran awal” biasanya belum bisa dibiayai kecuali oleh bank yang bekerja sama langsung.
3. Uang Muka (DP) Lebih Ketat
DP minimal biasanya:
- 15% – 20% untuk unit siap huni
- Bisa lebih besar jika apartemen belum rampung (indent)
Tips: Beberapa bank dan developer sering punya promo DP ringan atau cashback. Manfaatkan!
4. Asuransi Tambahan
- Asuransi jiwa debitur
- Asuransi kebakaran apartemen (bukan bangunan penuh, tapi unit)
- Ada juga asuransi bencana alam untuk gedung tertentu
5. Pajak & Notaris
Meski unitnya “di langit”, kamu tetap kena biaya:
- BPHTB 5% (Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan)
- Biaya AJB, balik nama, dan notaris lain
Pertimbangan Sebelum Ambil KPR Apartemen
Lokasi dan Akses
Apartemen cocok buat kamu yang butuh akses cepat ke kantor, transportasi umum, atau pusat kota. Tapi cek juga kemudahan parkir, kemacetan sekitar, dan fasilitas umum di sekitarnya.
Biaya Maintenance (IPL)
Biaya IPL bisa mencapai Rp 10.000 – Rp 30.000/m² per bulan, tergantung kelas apartemen. Ini wajib dibayar terlepas dari kamu tinggal atau tidak.
Umur Bangunan
KPR apartemen biasanya disesuaikan dengan usia bangunan. Misalnya jika usia apartemen sudah 10 tahun, maka tenor KPR bisa dipangkas maksimal menjadi 10–15 tahun.
Tujuan Pembelian
Kalau niatnya investasi, cek juga potensi sewa atau kenaikan harga jual. Lokasi, fasilitas, dan kondisi apartemen sangat memengaruhi return on investment (ROI).
Tips Agar KPR Apartemen Disetujui
- Gunakan bank rekanan developer agar proses lebih cepat dan syarat lebih ringan
- Siapkan dokumen lengkap: KTP, NPWP, slip gaji, surat kerja, mutasi rekening
- Pastikan riwayat kredit kamu bagus (cek SLIK OJK)
- Jangan lupa hitung rasio cicilan terhadap penghasilan (maks. 30–40%)
KPR apartemen memang punya beberapa syarat khusus dan biaya tambahan yang berbeda dari rumah tapak.
Tapi kalau kamu butuh hunian praktis di tengah kota, atau ingin investasi jangka panjang, apartemen bisa jadi pilihan cerdas.
Pastikan kamu memilih unit dari developer terpercaya, memahami detail legalitas, dan menghitung dengan cermat semua komponen biayanya.
Ingat, punya apartemen itu nggak cuma soal gaya – tapi juga strategi!