Antara Cinta Kopi & Kesehatan Tubuh
Bagi banyak orang, secangkir kopi atau teh di pagi hari adalah ritual wajib. Rasanya belum lengkap kalau belum disapa aroma kopi yang menyengat atau teh hangat yang menenangkan.
Tapi, pernah dengar kabar bahwa kopi dan teh bisa menghambat penyerapan zat besi?
Eits, jangan langsung panik dulu! Artikel ini akan membahas fakta medisnya secara lengkap – apa benar bisa mengganggu penyerapan zat besi, siapa yang harus waspada, dan bagaimana solusinya supaya tetap bisa ngopi dan ngeteh tanpa khawatir.
Apa Itu Zat Besi dan Kenapa Penting?
Zat besi adalah mineral penting yang dibutuhkan tubuh untuk:
- Membentuk hemoglobin, protein di dalam sel darah merah yang membawa oksigen
- Menunjang fungsi otot dan energi sel
- Mendukung daya tahan tubuh dan metabolisme
Kekurangan zat besi bisa menyebabkan anemia, dengan gejala seperti:
- Mudah lelah
- Pucat
- Sesak napas
- Pusing atau sakit kepala
- Konsentrasi menurun
Apa Hubungannya Kopi & Teh dengan Zat Besi?
1. Tanin dalam Teh
Teh, terutama teh hitam dan teh hijau, mengandung tannin dan polifenol. Senyawa ini bisa berikatan dengan zat besi non-heme (zat besi dari sumber nabati), membuat tubuh lebih sulit menyerapnya.
Fakta Medis: Sebuah studi di American Journal of Clinical Nutrition menunjukkan bahwa minum teh bersamaan dengan makanan bisa menurunkan penyerapan zat besi hingga 60–70%!
2. Kafein dalam Kopi
Kopi juga mengandung kafein dan polifenol, yang menurut beberapa penelitian, bisa menurunkan penyerapan zat besi hingga 30–40% bila dikonsumsi dekat dengan waktu makan.
Namun, efek ini umumnya hanya berlaku untuk zat besi non-heme dari sumber nabati (sayur, kacang-kacangan, sereal). Sedangkan zat besi heme (dari daging dan ikan) tidak terlalu terpengaruh.
Siapa yang Perlu Waspada?
- Ibu hamil dan menyusui
- Anak-anak dan remaja dalam masa pertumbuhan
- Penderita anemia defisiensi besi
- Vegetarian dan vegan (karena zat besi hanya dari sumber nabati)
- Penderita maag yang sering konsumsi teh/kopi untuk pereda gejala
Kalau kamu termasuk golongan di atas, ada baiknya lebih memperhatikan waktu konsumsi teh dan kopi.
Solusi: Tetap Bisa Minum Kopi & Teh Tanpa Ganggu Zat Besi
Berikut beberapa cara cerdas yang bisa kamu lakukan:
1. Tunggu 1–2 Jam Setelah Makan
Hindari minum kopi atau teh bersamaan dengan makanan utama. Tunggu setidaknya 1–2 jam setelah makan agar tubuh punya waktu menyerap zat besi lebih optimal.
2. Kombinasikan dengan Vitamin C
Vitamin C (dari buah jeruk, jambu, tomat, paprika, dll) bisa meningkatkan penyerapan zat besi non-heme. Jadi, kalau makan sayur, tambahkan jus jeruk atau potongan buah kaya vitamin C.
3. Pilih Teh Herbal atau Teh Rendah Tanin
Misalnya: chamomile, mint, atau rooibos. Jenis ini lebih ramah terhadap penyerapan zat besi.
4. Batasi Konsumsi Kopi/Teh Maksimal 2–3 Cangkir Sehari
Selain untuk menjaga zat besi, ini juga baik untuk menjaga tekanan darah dan kualitas tidur.
5. Konsultasi Jika Anemia
Kalau kamu didiagnosis anemia atau kadar ferritin rendah, sebaiknya hindari teh/kopi saat makan dan diskusikan suplemen zat besi dengan dokter.
Fakta Tambahan: Tak Semua Orang Perlu Khawatir
Kalau kamu:
- Mengonsumsi cukup daging merah
- Tidak memiliki gangguan penyerapan
- Dan tidak termasuk kelompok risiko
Maka kopi dan teh tidak akan berdampak besar terhadap kadar zat besi kamu. Jadi, kamu masih bisa menikmati secangkir espresso atau teh hijau favorit setiap hari – asal tahu waktu yang tepat.
Kopi dan teh memang bisa menghambat penyerapan zat besi, tapi bukan berarti kamu harus menghindarinya sepenuhnya.
Dengan sedikit penyesuaian waktu dan pola makan, kamu tetap bisa menikmati minuman favoritmu tanpa mengorbankan kesehatan.
Intinya adalah kesadaran dan keseimbangan. Jangan terlalu sering minum teh/kopi saat makan, dan imbangi dengan asupan zat besi serta vitamin C yang cukup.
Minum kopi dan teh itu sah-sah saja. Tapi pastikan tubuh tetap dapat nutrisi pentingnya juga, ya!







